Part
5 masa lalu dan sekarang
Flasback:
Hidup
aly tidak semegah dan seindah kelihatannya, aly memutuskan hidup sendiri sejak
umur 14 tahun, sekarang sudah hampir 3 tahun dia tinggal sendiri tidak bersama kedua orang
tuanya karena tidak tahan melihat semua
kenangan bahagia yang menghantuinya di rumah orang tuanya tersebut. Karena tekanan
perasaan itu aly sering bertingkah aneh, mungkin karena besarnya rasa bersalah
di hatinya, setelah menjadi saksi langsung
atas kematian adik mungilnya waktu liburan di pantai ancol ketika dia baru lulus SD sekitar umur 12
tahun, dan ketika itu adiknya aleya berumur 7 tahun. Aly hanya lengah beberapa
menit, dia terpaku menatap jenazah adiknya yang terbujur kaku yang berhasil ditemukan
oleh tim SAR. Rasanya baru beberapa
detik keduanya masih main istana pasir tiba-tiba saja semuanya hilang. Rasanya
seperti mimpi buruk tapi itulah kenyataan. Aly terus-terusan menyalahkan dirinya.
Potret bahagia di setiap sudut rumahnya menghantui aly. Semenjak itu aly terlihat
berbeda. Kadang dia tertawa sendiri, menangis tersedu di kamarnya sendiri, bahkan
bertingkah konyol yang membuat orang memandang aneh dirinya. Semenjak itu semua
berubah, termasuk sikap ayah aly (tuan malik) terhadapnya. Semua terasa dingin
ditambah penyakit aly sulit dan makin tak terkontrol saat umur 13 tahun. Dan
saat menginjak umur 14 tahun aly mencoba belajar menerima kenyataan dia
berbeda, ada penyakit aneh menyusup di otaknya. Saat itulah aly mencoba menjauh
dan hidup menyendiri dirumah ayahnya yang lain didaerah jakarta juga. Setelah dua
tahun lebih dia terpisah dari
orangtuanya, penyakitnya mulai tidak kambuh sejak satu tahun terakhir.
Sebelumnya
ibu aly (nyonya reina) pun pernah memeriksakan aly ke psikiater berharap putra
kesayangannya sembuh, tapi lain kenyataannya. Ternyata aly divonis terserang penyakit DID alias kepribadian ganda. penyakit
langka, dan penyakit ini akan kambuh sewaktu-waktu aly merasa tertekan atas
suatu keadaan. sebab itu untuk memulihkan kondisinya aly pun memilih pergi
untuk mencoba hidup terasing jauh dari semua kenangan yang menghantuinya. Bertahan
dari semua rasa bersalahnya, adik tercantik yang paling dicintainya telah tewas
karena kelalaian dirinya. Dan semenjak kejadian piyi tercebur di kolam renang membuat
aly takut mengulangi kembali kesalahannya. Tangis piyi seolah mencabik-cabik hatinya
yang telah perlahan sembuh dari rasa sakit. Dia takut piyi terluka juga, tapi semua
kesalahan yang dilakukannya terhadap piyi dibalas piyi dengan senyuman. Kejengkelan
di hatinya terhadap piyi terkalahkan dengan senyuman itu. Aly merasa terdorong
untuk menjaga terus senyum itu agar selalu merekah indah seperti mawar yang
ranum. Tidak rela rasanya aly menyakiti bunga mungil itu. Entah apa namanya ini.
Aly tidak pernah setakut ini melihat seorang gadis menangis selain waktu kematian
adiknya.
********************************************************************************************************
Bete dengan
semua pertanyaan teman-temannya aly pun
nyeletuk..
”gue gak ada apa-apa sama
piyi, emang salah gue baik sama dia?? baik salah dikerjain juga salah, mau kalian
apa sih??? Ucap sambil manyun.
“aaaah yaqinnnnnnn
nothing something???? Massaaaaa??? Goda rio akbar memasang muka tengilnya
menggoda aly.
”oh, sekarang lo udah
tomat??? Kenapa gak dicampur cabe-cabean aja ly??? He... becanda, maksud gue
tobat bukannya tomat” ledek kevin sambil terkekeh ikut-ikutan menggoda aly.
”iyaaa....!!! gue kan
anak sholeh... jadi gue udah tobat keless..!!! sahut aly lantang masih dengan
cemberut unyu nya.
”sip dah
masbrooooo....!!! jawab fandy , dan yang
lainnya kompakan sambil mengacungkan jempol di depan hidung aly.
“ulalaaaaaa..... masbro
kita yang ganteng unyunya ga ketulungan inih udah insyaf, alhamdulillaaaaah...”
tambah kevin makin menggodanya dan mengangkat tangan beramin kemudian mengusap
muka aly seolah merukyah, disusul rio dan akbar joget ala babycat yang sering
diperagakan aly untuk menggoda aly dan semuanya pun tertawa.
“waaah...kita perlu
selamatan nih buat ngerayain tobatnya sohib kita atu inih...!!! seru fandy.
“yoi bro... tapi
makannya yang spesial beda dari biasanya, jangan tumpeng mulu...” sambar akbar.
“gimana kalo bebek
bakar???? Kan aly doyan bebek-bebekan... kali atu bebek bisa noh dikorbanin
buat menu selametannya,uuupss...keceplosan” timpal rio sambil terkekeh, disusul
yang lainnya ikut tertawa.
Aly pun langsung kaget
dan membekap mulut omeh sahabatnya satu itu, sebab aly takut ada yang mendengar
celoteh rio tersebut dan percaya kalo aly emang masih suka main bebek-bebekan,
kan malu kalo sampe ada orang tau. Tapi terlihat aly tersenyum sumringah dengan
ulah cs nya itu.
“Tapi jujur aza deh ly....
Lo beneran gak ada something sama piyi??? ya enggak apa-apa sih... Cuma
bukannya lo yang ngotot gak mau banget kita d'genks berhubungan sama piyi cs
yang lo bilang beda kasta gituh..“ Ucap fandy tiba-tiba serius.
Sejenak semua terdiam,
dan aly menghela nafas lalu berdiri.
"Kan gue bilang
gue udah tobat masbro... Jadi jangan digodain lagi ike nya, ikkee udin tobat
mass...udin (udah maksudnya) deh mas jangan kepo-kepo lagi, ikke sama piyi
entuuuh ada misi rahasia...jadi sssst.... Rahasia gak boleh ada yang tau...udin
yah udinnnn...jangan wawancara lagi, ikke artis mehong kalo mau interview di
conferensi pers aza entar...“ jawab aly sambil berlenggok dan melentikkan
jemarinya plus memasang muka banci didepan wajah fandy. Sekarang giliran aly
yang melucu. Teman-temannya hanya melongo melihat tingkah petakilan aly mulai
kumat lalu semuanya tertawa.
Dari ujung lorong piyi melihat
keakraban aly cs. Piyi tersenyum, ”ternyata aly anak yg baik, mungkin cuma tidak
kenal saja jadi orang bilang dia aneh atau dingin persis seperti pikiran awal
gue sebelum kenal banyak sama dia”
pikirnya dalam hati sambil berlalu. aly sempat merasakan sekelebat sosok piyi sebelum berlalu. Masih
dengan gelak tawa sahabatnya, aly cs pun berlalu sambil diiringi nyanyian ayam
bebek dengan suguhan goyang babycat andalan aly... Kevin dan fandy pun ikutan
konyol karena ulah rio dan akbar yang gak henti menggoda aly. Mereka tertawa
bersama, dan terliat aly bahagia dengan kekonyolan cs nya itu.
******************************************************************************************************
Jam pelajaran
terakhir hampir berakhir, pak guru mengucapkan selamat berakhir wekkend karena
memang besok minggu tapi sebelum pulang, pak guru membagi tugas kelompok tuk hari
senin perkelompok dua orang. Untuk adil, semua anggota kelompok diundi kocok dengan
kertas satu persatu nama perkelompok keluar. Murid-murid antusias dan rame, akhirnya nama aly keluar. Yang
lain menanti nama siapa berikutnya. Ternyata nama piyi menyusulnya.
”oh no...!!! kata aly dalam
hati tapi tetap berusaha terlihat tenang, sedang piyi menatap ke arahnya dan tersenyum
simpul.
Sekali lagi senyuman itu
berhasil menyihir aly. Terasa hangat perasaannya, aly pun membalas senyuman itu.
Teman-teman aly melihat
ekspresi aly seperti itu langsung beramai-ramai menggodanya.
“aciye ciyeeeee...
kayanya bakalan ada yang cinlok nih, uhuyyyyy.... cuit cuit “ teriak rio dan
akbar menambah riuh kelas disusul tawa murid yang lain.
Keduanya jadi salting
mendengar ledekan teman-temannya.
Sebelum pulang, beberapa
anak masing-masing kelompok berdiskusi tuk mengerjakan tugas kelompoknya di mana
termasuk kelompok aly piyi.
“ly...hmm...kita
ngerjain di mana??? besok gue ada acara syut, biasa gue kan masih ada kontrak
syut chef wekkend, lo tau kan??? jadi maaf yah gue gak bisa kalo paginya. Gimana??? tanya
piyi.
”iya terserah lo aza bisanya
kapan, sore juga gapapa kok..” sahut
aly.
”emang lo syutnya di mana???
tanya aly.
”dimall ramayana
karawang..” jawab piyi singkat.
”ohhh...okeh, biar nanti
gue jemput lo aza, kita ngerjainnya di rumah gue gimana?? Itu juga kalo lo mau,
gue janji gak bakal jahatin lo lgi. Kan lo pegang rahasia gue jadi lo aman sama
gue” katanya sambil mengangkat dua jari.
”iya dech...gue percaya sama lo masbro...” sahut
piyi sambil menyenggol pundak aly mengajaknya bercanda dan melempar senyum.
”gue duluan ya...bye” ucap
piyi karena papanya sudah tiba menjemput piyi.
Sedang aly masih terpaku.
Aly merasa lucu melihat sikap polos piyi yang menggodanya, apalagi senyuman
piyi benar-benar terlihat manis di pelupuk mata aly. aly pun meraba pundaknya yang disenggol piyi
sambil tersenyum sendiri dan terlihat pipinya yang memerah, lalu aly menyusul cs
nya dan pulang bersama naik mobil sportnya yang berwarna merah.
********************************************************************************************************
Minggu...
Sekitar
jam 11 siang, syut sudah selesai karena acaranya memang live. Piyi sibuk merapikan
kembali alat-alat bekas syut. Saat itu
aly menghampirinya. Alangkah kagetnya piyi ternyata aly benar-benar menjemputnya.
Tadinya piyi mengira aly tidak serius.
”loh kok lo beneran
dateng??? duuuuh maaf jadi ngerepotin pake ke sini segala, tadinya gue yang mau
ke rumah lo tapi agak siangan. Karena gue
masih ada beberapa keperluan, pingin belanja beberapa barang dulu...” kata piyi
panjang lebar.
“bawel loh...gapapa kali,
gue juga mo jalan-jalan dulu. Gue temenin boleh dong?? kata aly sambil meraih
tas piyi dan menarik tangan piyi mengajaknya pergi.
”tapi mama gue gimana???
Tahan piyi menatap mamanya.
Seraya mamanya datang menghampiri
anaknya yang sedang asik ngobrol.
”udah gapapa... mama duluan,
lagian kamu ada tugas kan sayang??? Mama lihat aly anaknya baik kok... mama percaya
sama dia...” kata mama uly.
aly pun menyalami mencium
tangan mama piyi dan tersenyum.
”ets tapi ingat..
pulangnya gak boleh kesorean, entar papa marah... kerjakan dengan maksimal waktu
yang ada, okeh..?? lanjut mamanya dengan tersenyum simpul menatap aly.
”iya ma...!!! jawab
piyi.
Mereka pamit mau
keliling pusat perbelanjaan dulu mencari keperluan tugas.
Keliling
mall tangan mungil piyi sedang memilih-milih barang, aly juga melihat-lihat
barang yang lain. Sambil keliling-keliling tanpa melihat-lihat satu sama lain ternyata
mata mereka bersamaan melihat sesuatu yang sama-sama ingin mereka beli. Tangan
mereka pun sama-sama ingin meraih barang tersebut namun tanpa terduga tangan itu
saling bertemu. Mereka pun kaget dan jadi salting.
”eh maaf... gue gak maksud...”
kata piyi gugup...
”ah gapapa ko, gue juga
salah gak lihat-lihat. ya udah buat lo aza,” jawab aly.
”tapi....” ucap piyi terhenti.
”jangan ditolak itu udah
rejeki lo. Gue bisa beli barang yang lain kok... Gue jua gak perlu-perlu amat
jadi gak usah gak enak, cuma ini doang masa dipanjangin. Heee” kata aly sambil
melempar senyum dan membetulkan poni rambutnya lalu mencari-cari barang lain berusaha
menutupi deg-degan di hatinya. Piyi pun hanya tersenyum.
Selama
sepanjang jalan mall mereka asik ngobrol. Terlihat akrab, sesekali mereka tertawa
bersama saling goda, berkejaran seperti anak kecil. Mereka terlihat benar-benar lepas. Selesai belanja, waktu berlalu dengan
cepat. Mereka pun berniat pulang melanjutkan tugas berikutnya ke rumah aly. Saat
di parkiran piyi disilahkan naik mobilnya. pintu mobil dibukakan.
“baik amat sih pak...” ucap
piyi.
“ah tuk inces alias tuan
putri emang harus baik en dimanisin gini, biar makin istimewa dan terasa sepesssyial
” jawab aly dengan logat lebay sambil menggoda.
“Inces??? tuan putri???
Putri dari hongkong..” jawab piyi terkekeh kecil mendengar ucapan aly.
“lah emang elo putri...
putri bapak Rian latuconsina dan nyonya Lynda... putri is princes,inces
PRIlly...nyambungkan??” sahut aly lagi.
“loh kok lo bisa tau
arti nama gue??? Perasaan gue gak pernah cerita siapa-siapa...” tanya piyi
bingung.
“ehhaaaah... emang
bener??? Gue Cuma asal jeblak loh.... gue emang tau nama ortu lo, tapi gak tau
filosopy nama lo....”sahut aly dengan senyum pepsodent tertahan.
“oh....jadi asal-asalan,
tapi keren yah lo...jangan-jangan lo punya indera keenam bisa tepat gitu
nebaknya, tapi gak perlu senyum pepsodent juga kali’ah...emangnya kita lagi
promo iklan” kata piyi sambil tertawa kecil . Aly pun ikut tertawa mendengar
ucapan piyi.
“yah siapa tau entar
dapat tawaran iklan bareng, keren kan??? Itung-itung latihan senyum pepsodent
nya dulu..hee.." Timpal aly sambil menghidupkan mesin mobilnya. Keduanya
saling goda dan tertawa bersama, seolah sudah akrab lama.
******************************************************************************************************
Dijalan
“gue lupa, emang gapapa
yah gue ke rumah lo??? Lo udah izin sama ortu lo??? tanya piyi.
“tenang aza... gue di
rumah sendiri kok, yah semoga aza kevin cs ga gangguin biasanya mereka doang yang berisik ke rumah gue...” jawab aly sambil
memacu mobil sportnya.
“hahhhh.... emang mama atau
papa lo ga ada??? tanya piyi lagi.
Aly hanya membalasnya dengan
senyuman. Piyi jadi bingung tapi dia tidak mau bertanya lagi takut membuat aly
risih karena dia terlalu bawel.
Sesampainya di rumah
aly...
“silahkan princes...” ucap
aly sambil kembali membukakan pintu mobil.
“ishhh...bapak ah, jadi
melting nih dipanggil princes mulu” sahut piyi dengan sumringah malu.
Aly hanya terkekeh
melihat ekspresi teman barunya itu.
Piyi turun
dari mobil sambil kerepotan membawa alat-alat keperluan tugas. Mata piyi terperangah memandangi
rumah aly. Terlihat rindang dengan banyak bunga-bunga cantik di halamannya. Dan
benar seperti yang diceritakan fandy kalau aly sangat suka dengan bunga-bungaan.
Dinding rumahnya juga dikelilingi kaca-kaca besar dan lebar.
”keren banget rumah
lo... kaya rumah kaca ala-ala drakor full house gitu” ucap piyi sambil mangap.
”lo beneran sendiri??? cantiknya
rumah ini, masa lo cowok suka piara bunga-bunga kaya gini, kan harusnya ada
cewek yang ngerawatnya” sambungnya lagi mencoba menggoda aly.
Namun aly hanya
menjawabnya dengan senyuman.
"Oh iya... Mungkin
lo punya tukang kebun yang ngerawat bunganya yah???hmm...iyaya..." Ucap
piyi sendiri sambil mengangguk-angguk.
“ayo masuk” jawab aly sambil meraih barang-barang di tangan
piyi yang dari tadi kerepotan dan menuntun tangan piyi memasuki rumahnya.
“Di dalam lo bakal lebih
mangap lagi..” lanjut aly.
Di dalam rumah
“kita belajarnya di halaman
belakang aza yah biar adem. Disana ada danau kecilnya, lo pasti suka” kata aly
meninggalkan piyi sambil ke dapur mengambil beberapa cemilan dan air minum di
kulkas.
Aly terlihat cekatan sendiri,
piyi berjalan ke halaman belakang. Ternyata memang benar-benar cantik
pemandangannya. Di belakang rumah aly ada danau nya yang di isi oleh ikan hias
warna-warni, tapi danaunya tidak besar sih. Halamannya yang sedang tidak terlalu
luas dengan danau buatan berair hijau nya, beberapa pohon pinus, bunga-bunga
mungil dan cantik dan beberapa kupu-kupu beterbangan, suara burung-burung yang
merdu berkicauan disambut semilir angin yang sepoi-sepoi benar-benar menambah
kenyamanan.
“waaaaah....kalo belajar
di tempat kaya gini, pasti gak berasa capeknya, berasa lagi piknik di danau..” ucapnya
sendiri.
Aly datang
menghampiri sambil membawa minuman.
“bisa mulai belajarnya???
ucapnya.
“entar dulu yah, gue
belum sholat bisa numpang sholat ga??? jawab piyi.
“hahhhhh...sholat??? tapi
gue kan cowo, ga punya mukena.... secara gue tinggal sendiri” jawab aly
bingung.
“emang lo bawa
mukena??? sambungnya lagi.
“enggak.... semua alat-alat
keperluan gue kan tertinggal di mobil mama gue jadi lupa bawa” sahut piyi dengan
muka yang ikutan bingung.
“ya udah apa kek gitu
kain yang gede yang bisa dipakek buat sholat, gak sah donk kalo gue sholat kayak
gini...” sambil menatap dirinya yang hanya pake baju dress selutut.
“ya udah... gue cari
sarung atau apalah yang bisa lo pake...” ucap aly sambil beranjak menuju kamarnya.
*******************************************************************************************************
Semua
lemari dibuka, semua isi nya hanya baju-baju. Tidak ada kain yang lebar. Aly
benar-benar bingung tapi tetap berusaha tuk piyi. Beberapa menit telah berlalu,
Aly mulai putus asa, sepertinya tidak ada yang bisa digunakan. Karena aly cowok
jadi tidak ada kain yang lebar tuk digunakan. Cuma ada sarung itu juga ga muat
menutupi seluruh badan. Aly terduduk di atas peraduannya, tangannya meremas
seprei karena gemas tidak berhasil menemukan sesuatu tuk dipakai piyi tuk
sholat. Tanpa sadar iya menatap apa yang dipegangnya. “seprei...”
“pril, kira-kira lo bisa
pake ini gak??? bersih kok... baru dilaundry...” kata aly berlari dari kamarnya
menuju piyi sambil menyodorkan seprei yang
berbahan tipis itu. Cukup menutupi seluruh badan dan bahannya lembut.
“ah sepertinya bisa, ya
udah ini juga bisa...” katanya sambil meraih seprei bermotif bunga-bunga dan
berwarna biru laut itu.
“tempat wudhu nya di mana???
tanya piyi lagi.
“di sana” tunjuk aly ke
arah sebelah kanan kamarnya.
“eh tunggu... kalo
wudhu di luar bisa gak?? biar cepet, usai sholat langsung cusss ngerjain
tugas... iya kan?? tadi gue ada ngeliat keran air di luar dekat bunga-bunga di halaman
belakang...” ucap piyi.
“oh...bisa kok, ya udah
kalo mau di situ aza, lagian bisa berangin-angin jadi sekalian sholatnya di luar
aza biar gak pengap” sahut aly.
Padahal
di hati aly juga senang piyi wudhu nya di luar karena kalo piyi sampai masuk
kamar mandinya pasti akan sangat membuatnya malu. Aly lupa kalo di kamar
mandinya banyak mainan bebek-bebekan dan yang lainnya yang tadi pagi belum
sempat dirapikan. Karena sendirian di rumah aly sering merasa kesepian dan
akhirnya mengoleksi beberapa boneka kecil kaya bebek-bebekan kesukaan adiknya
dulu yang diletakkan dibeberapa tempat termasuk di kamar mandi tuk menemaninya
mandi kalo lagi bete, dan akhir-akhir ini aly makin suka main bebek-bebekan
malah sambil diajakin ngomong. Tadi pagi juga pas mandi tu bebek diajakin
ngomong malah bebeknya dikasih nama ii (panggilan khusus aly tuk prilly tapi
tanpa sepengetahuan prilly). Lucu juga masa mandi sambil main bebek-bebekan,
aly aly....
”yuuuuuukkk....!!!! kata
piyi lagi.
“apaaaaah.....???”
tanya aly bingung.
“lo gak sholat???? Atau
udah sholat??? Perasaan belum, lupa yah???hee, kita sholat bareng bapak...!! kata
piyi dengan semangat.
Aly
pun kaget mendengarnya. Kalo sholat aly memang bisa dan terbiasa sendiri, cuma
masalahnya ini pertama kalinya ada cewek ngajakin sholat bareng. Gimana
ceritanya aly jadi imam sholat. menatap mata gadis itu saja aly sering tertunduk
malu dan mengalihkan pandangan karena tidak kuat melihat keindahan mata piyi. Apalagi
harus berdiri di depan piyi bertindak sebagai imam. Aly takut tidak bisa
menahan kagok dan grogi. Hatinya pasti bakalan mo copot. Tapi aly berusaha bersikap
tenang. Aly memang sedikit jaim.
“okeeeeh...lo duluan aza
wudhunya, kan cewek biasanya lama... hee” jawabnya simpul dan kembali masuk ke kamar
mengambil sajadah dan berganti sarung tidak lupa memakai pecinya.
Olala, benar-benar
manis aly dengan penampilan seperti itu. rasa pingit ta cubit-cubit pipinya
saking gemesy nya. hee ^_^
tunggu next part ya... ^_^
Tidak ada komentar:
Posting Komentar