part
3 sureprize dan penyesalan
Malam
sureprize yang diadakan di aula serba guna gedung sekolah, semua siswa diundang
dan harus datang termasuk piyi dan agatha. Ga ada yang tahu party macam apa yang
diadakan aly sebagai sureprize tersebut. Semua orang berkumpul malam itu, tanpa
seragam sekolah tapi dengan style mereka masing terserah mau pakai kostum apa. Piyi
datang setelah diberi izin ortunya dan pergi bareng agatha. Dia datang dan terlihat
sangat manis memakai gaun biru malam ditambah hiasan pernik blink-blink di kepalanya
dan rambutnya yang dibiarkan tergerai. Dia benar-benar anggun malam itu. Semua
orang terkesima, termasuk aly cs.
Tidak perlu berlarut-larut acara pun dimulai dan aly
pun membuka party dengan menampilkan aksi keren band nya. Dia memang selalu keren
ditambah personil dari genknya yang kecce badai. Kevin megang drum, fandy dan
rio pegang gitar, sedang akbar pegang bass. Band aly lalu menyanyikan satu lagu
romantis dengan diiringi sorak gemuruh para hadirin
"always...always...always..."!!!.
Semua
orang larut dalam suasana, sebelum lagu tersebut selesai mendadak aly turun melompat
dari stage yang memang tidak terlalu
tinggi. Dia mengelilingi keramaian lalu terhenti di hadapan piyi. Piyi bingung,
semua orang pun terheran-heran.
“aly mau apa??” ucap piyi dalam hati.
Ternyata tak terjadi apa-apa.
Dia cuma menatap piyi lalu tersenyum dan kembali ke atas panggung. Waktu berlalu,
semua orang masing-masing menikmati jamuan. Piyi cs berpisah di tengah
keramaian acara, ada yang ngobrol dengan pasangannya termasuk agatha yang tiba-tiba
menghilang di tengah keramaian yang ternyata diajak fandy ke belakang sekolah dekat
kolam renang. Fandy ingin memberi tahu agatha sesuatu tentang rencana aly,
supaya agatha bisa memperingatkan piyi agar jauh-jauh dari aly dan jangan
memancing emosi aly. Di lain tempat piyi mencoba mencari agatha, langkahnya terus
maju ke depan. Sampai dekat kolam renang tak jua terlihat sosok sahabatnya itu.
Sebelumnya fandy merasa ada yang mengikuti mereka lalu mengajak agatha ngumpet
dibalik pepohonan dekat kolam renang sekolah. Terlihat piyi sedang kebingungan
mencari-cari agatha dan sesekali memanggilnya. Dan ternyata di belakang piyi ada
sesosok cowok yang membuntutinya. Itu adalah aly. Fandy dan agatha mulai bertanya-tanya
apa yang akan dilakukan aly terhadap piyi.
Karena
merasa tak menemukan agatha, piyi pun membalikkan badannya ingin kembali ke tempat
acara tapi alangkah kagetnya dia ketika berbalik ada aly di hadapannya. Aly terlihat
tak bergeming, piyi mulai merasa takut karena wajah aly yang terlihat serius
menatap tajam padanya.
“lo mau apah??? jangan
macem-macem dech..” nada piyi dengan sedikit gugup tak berani menatap aly.
Aly mendekat dan memegang
bahu piyi dengan erat. Matanya melotot tajam membuat piyi semakin ketakutan, lalu
aly tersenyum ketus. Dia merasa menang sekarang. Masih memegang pundak piyi,
aly berkata :
”tenang manis....gue bakal
bikin malam ini jadi lebih manis khusus buat lo” ucapnya seraya melepas
pegangannya di pundak piyi dan melepas jaz yang dipakainya.
Mendengar itu pikiran piyi
mulai aneh, piyi berusaha menjauh dari aly. Piyi berusaha mencari akal supaya bisa
kabur. Dia mundur perlahan tapi tangan aly sekali lagi berhasil menyergap
pundak piyi dan mencengkramnya dengan erat tak mau lepas. Aly masih mengoceh,
entah apa yang dikatakannya. Piyi tak lagi konsen, piyi cuma mencari siasat untuk
kabur. Tapi aly tak juga melepaskan pegangannya, justru makin erat. Pundak piyi
mulai merasa sakit, piyi pun terpojok sampai di tepi kolam renang. Dia tak bisa
berbuat apa-apa lagi sekarang, aly semakin menjadi. Dia menyodorkan wajahnya mendekat
ke wajah piyi. Jantung piyi rasanya mau
copot, aly semakin mendekat dan mendekat, akhirnya hidung mereka yang mancung bertemu,
terasa hangat nafas aly membelai wajah piyi. Piyi seolah menahan nafas karena
takut. Tubuh keduanya sudah condong ke kolam.
piyi sudah tak tahan lagi, tiba-tiba piyi meronta berontak dan menyibak pegangan
tangan aly hingga terlepas.
*****************************************************************************************************
Dari kejauhan
agatha dan fandy hanya menonton dengan manis di balik pepohonan setiap adegan yang
terjadi antara aly dan piyi. Mereka tak berani keluar. Tiba-tiba “byuuuuuuuuuurrrr…….”
piyi tercebur dan tangannya refleks meraih kerah baju aly yang akhirnya sama-sama
tercebur. Malam yang dingin, hati yang takut membuat piyi tak fokus dn shock
menyebabkan tubuhnya tak bisa bergerak di dalam air. Piyi kelelep dan berteriak
minta tolong, aly yang berada di dekatnya mencoba meraih tangan piyi dan menenangkannya
tapi naasnya aly tak kuasa memangku tubuh piyi. Aly kewalahan dan akhirnya ikut
teriak minta tolong. Karena terdesak fandy langsung berhambur keluar dan nyebur
menolong keduanya membawa ke tepian kolam. Aly terhengap menarik nafas dalam-dalam.
Ternyata aly tidak bisa berenang. sebab itulah fandy langsung menolong nya
tanpa peduli apa yang akan dilakukan aly terhadapnya nanti kalau ketahuan mojok
sama agatha, fandy tahu kalau aly trauma
dengan berenang dan lupa bagaimana caranya berenang. Aly membantu mengangkat tubuh
mungil piyi yang basah kuyup ke atas tepian kolam. Terlihat piyi menangis dan
gemetaran. Memandangi piyi yang terisak seperti anak kecil membuat hati aly mencair.
Tiba-tiba aly merasa kasihan padanya, rasa bersalah mulai menyusupi hatinya. Aly
bingung harus berbuat apa. Melihat piyi yang masih gemetaran, aly pun meraih
jaznya yang tergeletak di tepi kolam dan menyelimutkannya ke badan piyi. Agatha
ikut berhamburan menyusul fandy keluar mendatangi aly dan piyi.
pesta
masih berlangsung tapi piyi pulang duluan, sebelumnya fandy meminta kevin
menghandle acara karena kejadian tersebut. Piyi pun pulang ditemani agatha, diantar
oleh aly dan fandy dengan mobil aly. Selepas itu rasa bersalah tak jua pergi dari hati aly. Bahkan saat aly mencoba memejamkan mata, dia masih
memikirkan piyi, sepertinya akan ada kata maaf yang terlontar di mulutnya. Ini
pertama kalinya dia berniat meminta maaf
pada orang yang dikerjainya.
di tunngu next ya... ^_^ !!

Tidak ada komentar:
Posting Komentar